img

Tempat Ikonik Anime di Jepang yang Bisa Dikunjungi Penggemar

Anime sering digambarkan sebagai dunia yang terasa jauh, fantastis, dan penuh keindahan yang seolah hanya bisa ada dalam imajinasi. Namun bagi siapa pun yang pernah mengunjungi Jepang, rasa itu biasanya berubah menjadi hal yang nyata. Banyak lokasi yang selama ini hanya terlihat melalui layar ternyata benar-benar ada, lengkap dengan suasana, tata kota, dan detail kecil yang sangat mirip dengan versi animasinya. Jepang memiliki kemampuan istimewa untuk mempertahankan karakter asli setiap tempat, sekaligus memadukannya dengan kehidupan modern, sehingga tidak mengherankan jika sudut kota, jalanan kecil, hingga desa terpencil menjadi inspirasi langsung para mangaka.

Fenomena ini berkembang menjadi daya tarik wisata tersendiri. Penggemar dari berbagai negara datang hanya untuk menemukan satu jembatan, satu tangga, atau satu peron kereta yang muncul dalam adegan favorit mereka. Beberapa lokasi bahkan menjadi destinasi tetap, dikunjungi ribuan orang setiap tahun karena kesan mendalam yang ditinggalkan anime. Melihat tempat-tempat itu secara langsung sering memberi pengalaman berbeda, seolah membawa pengunjung masuk ke dalam cerita yang mereka kenal selama bertahun-tahun.

Jika kamu pernah bertanya-tanya di mana sebenarnya latar berbagai anime terkenal, deretan lokasi berikut menawarkan jawaban paling nyata. Masing-masing memiliki cerita, pesona, dan hubungan khusus dengan dunia animasi yang membuatnya menarik untuk dikunjungi.

Suga Shrine, Tokyo (Your Name)

Di antara banyak lokasi anime yang menjadi tujuan wisata, Suga Shrine adalah salah satu yang paling sering didatangi, terutama sejak film Your Name (Kimi no Na wa)  memicu gelombang besar wisata bertema anime. Tempat ini sebenarnya hanyalah sebuah kuil kecil di kawasan Yotsuya, namun tangga yang berada tepat di depannya menjadi ikon tersendiri setelah digunakan sebagai latar adegan pertemuan terakhir antara Mitsuha dan Taki. Sekilas, tangga tersebut terlihat seperti bagian biasa dari permukiman Tokyo, tetapi siapa pun yang pernah menonton filmnya akan langsung mengenal kemiringannya, pagar merahnya, dan cara bangunan di sekelilingnya membingkai pemandangan kota.

Suga Shrine berada di lingkungan perumahan yang tenang, jauh dari keramaian Shibuya atau Shinjuku yang padat. Jalan menuju kuil biasanya sepi, diisi rumah-rumah kecil dan toko lokal yang membuat suasananya terasa akrab. Begitu tiba di area tangga, pemandangannya langsung terasa familiar. Banyak pengunjung berhenti beberapa menit sebelum naik atau turun hanya untuk menikmati kesunyian dan melihat bagaimana tempat itu tampak hampir sama dengan versi animasinya. Perbedaannya mungkin hanya orang-orang yang lalu-lalang, selebihnya, perspektif dan komposisi tempat itu terlihat seperti adegan yang pernah ditonton jutaan kali.

Meskipun menjadi lokasi terkenal, Suga Shrine tidak berubah menjadi destinasi wisata komersial yang penuh souvenir. Warga sekitar tetap menjaganya seperti tempat ibadah pada umumnya. Hanya kadang terlihat wisatawan berhenti untuk memotret atau mencoba mengulang adegan dari film. Hal ini justru membuat tempatnya terasa lebih tulus dan tidak dipaksakan, seolah para pengunjung datang bukan untuk hiburan semata, tetapi untuk menghargai hubungan antara anime dan dunia nyata.

Waktu terbaik untuk mengunjungi tangga ini biasanya pagi hari atau menjelang matahari tenggelam. Saat siang, bayangan bangunan sekitar membuat pencahayaan kurang ideal untuk melihat perspektif tangga dengan jelas. Pada sore hari, warna langit yang mulai berubah dan lampu-lampu kota yang perlahan menyala membuat pemandangan lebih hangat dan romantis, hampir seperti bagaimana film menggambarkannya. Akses ke Suga Shrine hanya beberapa menit berjalan kaki dari stasiun Yotsuya, menjadikannya salah satu lokasi anime paling mudah dijangkau.

Shibuya, Tokyo (Jujutsu Kaisen, Detective Conan, dan Tokyo Ghoul)

Shibuya adalah salah satu distrik paling sibuk di Tokyo dan juga salah satu lokasi yang paling sering muncul di anime. Untuk penggemar Jujutsu Kaisen, tempat ini terasa lebih spesial karena menjadi latar dari arc yang paling terkenal, yaitu arc Shibuya Incident. Meski versi animenya penuh kekacauan dan pertarungan fiksi, banyak lokasi yang muncul di arc tersebut sebenarnya berasal dari sudut-sudut Shibuya, terutama Shibuya Station yang bisa kamu datangi langsung.

Spot yang paling mudah dikenali tentu saja Shibuya Scramble Crossing. Persimpangan ini muncul dalam banyak adegan Jujutsu Kaisen dan biasanya digambarkan sebagai pusat keributan sebelum berbagai peristiwa besar terjadi. Selain lokasi ikonik dari Jujutsu Kaisen, Shibuya juga sering muncul di anime lain seperti Detective Conan, Tokyo Ghoul, dan Tokyo Revengers. Kota ini memang punya karakter visual yang kuat. Dari gedung tinggi, layar LED besar, hingga gang-gang kecil yang dipenuhi restoran dan toko. Semuanya memberikan suasana yang terasa familiar jika kamu banyak menonton anime yang menampilkan Tokyo bagian modern.

Hal terbaik dari mengunjungi Shibuya adalah kamu bisa merasakan transisi suasana yang sering digambarkan anime. Dari suasana sangat ramai di siang hari hingga atmosfer yang lebih gelap dan neon heavy saat malam tiba. Semua itu membuat Shibuya terasa seperti lokasi anime yang hidup.

Hakone, Kanagawa (Evangelion)

Sebagai salah satu destinasi wisata paling populer di Jepang berkat pemandian air panas, pemandangan Gunung Fuji, dan suasana alam yang tenang, kota ini adalah inspirasi utama lokasi fiksi Tokyo-3 dari seri legendaris Neon Genesis Evangelion. Banyak area di kota ini memiliki bentuk, tata letak, atau latar alam yang digunakan sebagai acuan langsung ketika para kreator membangun dunia Evangelion.

Yang paling sering dicari pengunjung adalah panorama Danau Ashi yang muncul dalam beberapa adegan kunci di anime maupun film Rebuild of Evangelion. Saat berdiri di tepi danau, kamu bisa melihat pemandangan yang sangat mirip dengan shot latar yang digunakan studio. Air yang tenang, perbukitan yang mengelilingi, dan siluet Gunung Fuji di kejauhan memberikan rasa yang sama seperti dunia Tokyo-3 sebelum berubah menjadi medan pertempuran.

Hakone Ropeway juga layak dikunjungi jika kamu ingin merasakan nuansa Evangelion yang lebih jelas. Jalur gondola ini membawa kamu melintasi lembah dan area vulkanik Owakudani. Pemandangannya luas dan terasa seperti sudut pengawas kota yang sering muncul di anime. Beberapa halte bahkan memajang dekorasi bertema Evangelion karena kota ini memang menjalin kerja sama resmi dengan franchise tersebut.

Selain lokasi yang berhubungan langsung dengan Evangelion, suasana keseluruhan Hakone sering digambarkan dalam banyak anime Jepang yang mengambil latar pegunungan. Pemandian air panas, penginapan tradisional, dan jalanan kecil yang dipenuhi pepohonan memberikan atmosfer yang identik dengan anime slice of life. Kalau kamu terbiasa melihat episode musim dingin yang menampilkan onsen dan salju tipis, Hakone mampu memberikan pengalaman yang hampir sama dengan versi animenya.

Hal yang membuat Hakone menarik untuk dikunjungi adalah perpaduan antara budaya tradisional Jepang dan referensi pop culture yang kuat. Kamu bisa mandi air panas sambil melihat poster Eva Unit 01 terpajang di toko suvenir, lalu berjalan sebentar menuju tempat dengan pemandangan alam yang terlihat seperti layar anime yang terbuka di depan mata. Kota ini memberikan kesempatan untuk merasakan dua sisi Jepang sekaligus, yaitu keindahan alam yang otentik dan dunia fiksi yang selama ini hanya kamu lihat lewat animasi.

Yokohama, Kanagawa (Bungou Stray Dogs)

Yokohama adalah kota pelabuhan modern dengan skyline yang indah, taman tepi laut, dan suasana urban yang lebih santai dibanding Tokyo. Namun bagi penggemar Bungou Stray Dogs, kota ini adalah tempat Armed Detective Agency dan Port Mafia saling berhadapan. Banyak adegan penting dalam anime mengambil inspirasi langsung dari bangunan, jalanan, dan area wisata di Yokohama sehingga kota ini menjadi destinasi wajib untuk merasakan nuansa aslinya.

Red Brick Warehouse (Aka-renga Soko) juga menjadi spot yang kuat kaitannya dengan Bungou Stray Dogs. Bangunan bata merah ini digunakan sebagai inspirasi visual untuk beberapa markas dan lokasi konfrontasi dalam anime. Tempat ini sebenarnya adalah gudang tua yang kini diubah menjadi pusat belanja dan event, tetapi suasana retro industrialnya membuatnya sangat mirip dengan latar pertemuan antara anggota Port Mafia di seri.

Selain itu, Yamashita Park menjadi salah satu lokasi paling menyenangkan untuk dikunjungi. Taman ini terbentang di sepanjang tepi laut dan memberikan pemandangan langsung ke Teluk Yokohama. Di anime, area seperti taman tepi pelabuhan sering digunakan untuk adegan reflektif atau percakapan penting antar karakter. Ketika kamu duduk di bangku taman sambil melihat kapal dan laut, vibe yang muncul sangat dekat dengan suasana tenang namun penuh ketegangan yang menjadi ciri khas anime ini.

Yokohama Chinatown dan Port Opening Memorial Hall juga muncul di Bungou Stray Dogs. Mengunjungi tempat ini memberi tambahan konteks tentang keragaman budaya yang membentuk Yokohama dan sering tercermin dalam atmosfer dunia Bungou Stray Dogs.

Yang membuat Yokohama begitu menarik adalah keseimbangan antara kota modern dan sisi historisnya.

Shirakawa-go, Gifu (Higurashi When They Cry)

Shirakawa-go adalah desa tradisional yang terletak di prefektur Gifu dan terkenal karena rumah-rumah gassho-zukuri yang unik. Desa ini terlihat damai, penuh hijaunya alam, dan sering diselimuti kabut pagi yang membuat suasananya terasa seperti lukisan hidup. Tapi bagi penggemar Higurashi When They Cry, tempat ini memiliki citra yang jauh lebih misterius. Banyak elemen Hinamizawa, desa fiksi di anime tersebut, terinspirasi langsung dari Shirakawa-go dan membuat pengunjung merasakan atmosfer cerita hanya dengan berjalan di jalanan kecilnya.

Yang paling mencolok adalah bentuk rumah gassho-zukuri yang khas dengan atap curam dari jerami. Beberapa rumah di Shirakawa-go memiliki kemiripan sangat kuat dengan rumah karakter utama di Higurashi. Saat kamu berdiri di depan salah satu rumah tradisional besar yang dikelilingi sawah dan sungai kecil, mudah sekali mengingat kembali adegan yang menampilkan suasana desa pada bagian awal cerita sebelum semuanya berubah menjadi menegangkan.

Area observasi yang terletak sedikit di atas desa juga sering dikunjungi para penggemar Higurashi. Dari titik ini, kamu bisa melihat keseluruhan Shirakawa-go dari sudut tinggi, dan pemandangan tersebut sangat mirip dengan shot pembuka anime yang menampilkan desa kecil yang dikelilingi pegunungan. Saat kabut turun di pagi hari atau langit mulai gelap di sore hari, nuansanya langsung berubah menjadi atmosfer misterius yang menjadi ciri khas awal cerita.

Jalanan sempit di tengah desa memberikan kesan yang sama kuatnya. Lampu-lampu kecil yang menyala menjelang malam, suara serangga dari hutan di sekitar desa, dan suasana sepi setelah toko-toko tutup membentuk pengalaman yang terasa seperti masuk langsung ke dalam suasana Hinamizawa. Banyak pengunjung yang datang merasa bahwa desa ini memiliki dua sisi. Sisi terang yang indah dan damai di siang hari, lalu sisi sunyi dan sedikit mengintimidasi ketika malam mulai turun. Kontras ini persis seperti dinamika yang sering ditampilkan dalam Higurashi.

Walaupun cerita anime menampilkan banyak elemen gelap dan intens, desa Shirakawa-go sendiri tetaplah tempat yang sangat aman dan nyaman untuk dikunjungi. Penduduknya ramah, makanan tradisionalnya enak, dan pemandangannya luar biasa. Justru karena ketenangan inilah, para penggemar merasa bahwa inspirasi untuk Hinamizawa terasa masuk akal. Keindahan yang menenangkan bisa berubah menjadi sesuatu yang penuh misteri ketika digambarkan lewat perspektif cerita anime horror.

Shirakawa-go memberi pengalaman yang unik bagi para penggemar Higurashi no Naku Koro Ni. Kamu bisa menikmati keindahan desa bersejarah yang menjadi UNESCO World Heritage, sambil merasakan bagaimana sebuah lokasi yang begitu damai bisa menjadi dasar dunia fiksi yang memiliki suasana menyeramkan.

Tag
#anime #lokasi anime #wisata jepang #tempat unik Jepang #Jujutsu Kaisen #Shibuya #Tokyo #LPK Higlob #Higlob International Education

Leave a Reply