
Satu Kesalahan Saat Buang Sampah di Jepang Bisa Bikin Kamu Disindir Tetangga
Kalau kamu baru pindah atau berencana tinggal di Jepang, satu hal yang mungkin bakal bikin kamu bingung adalah: cara buang sampah.
Di Jepang, membuang sampah tidak semudah meletakkannya di tempat sampah sembarangan. Ada sistem yang sangat teratur, ketat, dan wajib diikuti. Gagal mengikuti aturan ini bisa bikin kamu ditegur tetangga, atau bahkan didenda di beberapa wilayah.
Berikut panduan lengkap agar kamu nggak salah langkah saat menghadapi sistem pengelolaan sampah di Jepang.
1. Jenis-Jenis Sampah di Jepang dan Pemisahannya
Sampah di Jepang umumnya dibagi menjadi empat kategori utama:
- Sampah yang Bisa Dibakar (Moeru Gomi)
Termasuk: sisa makanan, pakaian, kertas, tisu, kain, kayu kecil, dan produk plastik ringan (tergantung wilayah)
→ Ini adalah kategori sampah yang paling sering dibuang setiap minggu.
- Sampah yang Tidak Bisa Dibakar (Moenai Gomi)
Termasuk: metal, keramik, barang berbahan kaca, kulit sintetis, plastik, polyester, karet
→ Frekuensi pembuangannya lebih jarang, bisa seminggu sekali atau bahkan dua minggu sekali.
- Sampah Daur Ulang (Shigen Gomi)
Termasuk: botol plastik (PET), koran, kardus, majalah, kaleng, botol kaca, kardus
- Sampah Besar (Sodai Gomi)
Termasuk: kasur, kursi, furnitur besar, sepeda.
→ Harus dijadwalkan khusus melalui panggilan atau website kota setempat, dan sering kali dikenai biaya.
- Sampah Beracun (yuugai gomi)
Termasuk: baterai, termometer, tabung aerosol
→ Dituliskan 有害ゴミ (yuugai gomi) secara jelas dan menggunakan plastik transparan
2. Jadwal dan Aturan Pembuangan
Setiap wilayah di Jepang memiliki jadwal tetap untuk tiap jenis sampah, tergantung dengan pemerintahan tiap kota.
Misalnya:
- Senin: Sampah bakar
- Rabu: Sampah daur ulang
- Jumat: Non-bakar
→ Kamu harus membuang sampah sesuai hari dan waktu yang ditentukan, biasanya sebelum pukul 08.00 pagi
→ Beberapa tempat melarang pembuangan malam sebelumnya karena bisa mengganggu tetangga atau mengundang binatang.
→ Gunakan kantong sampah yang sesuai. Beberapa kota mewajibkan kantong resmi yang dibeli di konbini
3. Kantong Sampah Khusus? Tergantung Wilayah
Saat membuang sampah yang bisa dibakar, pastikan kamu menggunakan kantong sampah yang tepat sesuai lokasi kamu. Di Tokyo 23 ward, kamu bisa menggunakan kantong plastik bening biasa untuk sampah yang bisa dibakar, tidak perlu dengan kantong resmi (bahkan kamu bisa menggunakan kembali kantong belanja). Tapi di kota seperti Chofu, atau wilayah Kansai, dan Kyushu, kamu wajib pakai kantong khusus yang dibeli di toko. Kalau tidak sesuai aturan, sampahmu bisa saja tidak diangkut.
4. Di Mana Buang Sampah?
Di Jepang, terdapat dua sistem umum untuk membuang sampah:
- Tempat pengumpulan komunitas: biasa digunakan di apartemen atau perumahan umum.
- Penjemputan langsung di depan rumah: di area suburban, sampah diletakkan di lokasi yang telah ditentukan di depan rumah.
→ Jangan pernah buang sampah di tempat sembarangan. Itu bisa dianggap tidak sopan dan bahkan bisa dilaporkan ke kantor wilayah.
5. Tips Tambahan
- Cek brosur atau kalender pengelompokan sampah dari kota/kecamatan setempat.
- Gunakan aplikasi lokal (beberapa kota punya aplikasi panduan buang sampah dalam berbagai bahasa).
- Bilas botol/kaleng daur ulang sebelum dibuang agar tidak mengundang serangga.
- Lipat kardus dan ikat dengan tali.
- Tanyakan ke tetangga atau staf apartemen jika kamu ragu.
Sistem buang sampah di Jepang memang terlihat rumit di awal, tapi itu semua dilakukan demi lingkungan yang bersih dan efisien. Begitu kamu tahu kategorinya, jadwalnya, dan tempat buangnya, semuanya akan terasa lebih mudah dan otomatis.
Kalau kamu ingin tinggal di Jepang dengan nyaman dan dihargai lingkungan sekitar, mematuhi aturan buang sampah adalah langkah kecil tapi penting.
Leave a Reply